Optimalkan Potensimu untuk Masa Depanmu

Agustus 19, 2020

 



Potensi adalah sesuatu yang masih yang belum dikenal dan dapat dipengaruhi secara maksimal. Potensi ada lima, yaitu intelektual, spiritual, potensi fisik, potensi emosi, dan potensi ketahanan malangan. Cara mengetahui potensi diri sendiri itu ikuti test minat dan bakat. Agar tau nantinya bisa menentukan posisinya di mana. Kenali diri dan fokus untuk mengoptimalkan.

Banyak orang yang tidak percaya diri atas potensinya. Padahal semua orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Tinggal bagaimana kita yang mengemas potensi kita dan dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Hindari kata insecure tehadap diri kita. Karena semua orang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Fokus pada peningkatan kekuatan hingga dapat meminimalisir kelemahan diri. Karena jika kita hanya bisa insecure terhadap diri sendiri, dapat menghambat semua jalan kita menuju kesuksesan.

Hal yang harus diperhatikan untuk mengenal potensi diri sendiri adalah kenali diri sendiri terlebih dahulu. Kenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lalu cari potensimu, kemudian dikembangkan dan dioptimalkan potensimu. Kedua, fokus apa yang menjadi potensi dirimu kemudian optimalkannya. Lalu jangan lupa bersyukur atas apa yang kamu miliki, karena itu bagian kunci dari menghargai diri sendiri. Fokuskan diri Anda pada kekuatan yang kalian punya untuk mengoptimalkan potensi yang kalian miliki.

Perbaiki pola pikir anda dan selalu berpikir positif. Karena perasaan dan tinakan yang baik berawal dari pola pikir yang baik juga. Yang kedua, mudah beradaptasi. Karena orang yang bisa maju adalah orang yang bisa beradaptasi dalam keadaan apapun. Tak lupa, ikhtiar kepada Allah Swt. karena usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Temukan potensimu dan jadilah versi terbaik diri Anda sendiri.

 

Strategi Advokasi Pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT)

Agustus 18, 2020
Perkembangan organisasi saat pandemi ini mengalami kemunduran. Banyak keterbatasan yang terjadi baik terbatasnya jarak, tatap muka, dan kegiatan hingga membuat kita banyak berdiam di rumah. Walau begitu seorang aktivis seharusnya tidak kehilangan cara untuk tetap berkarya dan mengembangkan organisasinya. Mahasiswa sebagai agent of social change saat ini harus mengikuti perkembangan zaman yang selalu berubah. Dahulu mungkin demonstrasi bisa dilakukan di lapangan, namun ketika pandemi ini semua gerak dibatasi. Cak Mustolih mengatakan bahwa cara demonstrasi tak perlu turun ke jalan, tapi bisa mendemonstrasi secara online. Lewat media-media yang telah disediakan. Masyarakat sangat membutuhkan mahasiswa yang peduli dengan situasi dan kondusi sosial. 

Dalam diskusi bersama Cak Mustolih pada acara Pelatihan Kader Lanjut (PKL) yang diadakan oleh PMII Cabang Ciputat, beliau mengatakan bahwa “Advokasi dapat dilakukan di dunia maya dengan cara menaikkan hastag, memviralkan isu yang dibuat, bisa juga dengan petisi. Caranya dengan membaca regulasi yang alurnya harus sesuai. Kemudian baca kondisi situasi di lapangan”. Pada pernytaan tersebut mahasiswa dituntut menjadi mahasiswa yang kritis dan cerdas dalam kehidupan. Agar tetap bisa berkarya dan mendampingi masyarakat walau harus di rumah saja. Karena advokasi bukan hanya bisa dilakukan di lapangan, tapi secara online pun juga bisa.

 Perihal advokasi dan pendampingan masyarakat yang akan diadakan secara online, semuanya butuh perencanaan strategi. Karena akan mengubah konsep yang tadinya harus turun lapangan menjadi kegiatan online. Penyusunan strategi ini harsu disusun dengan baik agar tercapainya tujuan. Gus Romzi mengutip dari Dr. Ahmed Refat AG Refat yang mengatakan bahwa strategi planning adalah menggambarkan misi dengan mengembangkan strategi untuk menuju visi tersebut. 

 Hal penting dalam sebuah mencapai tujuan adalah menentukan tujuannya, merancang perencanaanya, mengawalinya, menjalankannya (proses), sampai mengakhirinya hingga tercapainya tujuan. Banyak memang perbedaan dalam mencapai tujuan, yaitu perbedaan cara pikir, perbedaan cara pandang, background masing-masing anggota. Dari perbedaan itulah kita mendapat challange dalam berorganisasi. Pada pembayaran SPP kampus saat ini menjadi polemik. Banyaknya orangtua yang terkena PHK dan iuran kuliah harus tetap berjalan seperti biasa. Belum terdengar solusi terbaik dari pihak kampus. Di sinilah peran mahasiswa seharusnya bisa mengadvokasikan ini kepada pihak kampus. Agar tetap berjalannya perkuliahan untuk mahasiswa. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mengadvokasikan permasalahan ini. 

Salah satunya dengan membuat petisi agar dapat meringankan orangtua mahasiswa yang kekurangan uang untuk bayaran kuliah. Petisi ini adalah salah satu bentuk demonstrasi online yang dibuat oleh mahasiswa untuk mengadvokasi kampusnya dan membantu mahasiswa yang kekurangan.
Perihal cinta..

Perihal cinta..

Agustus 10, 2019
Perihal cinta..
Aku memang tak pernah mengungkapkannya. Kecuali dengan sang pencipta. Tuhan yang maha membolak-balikkan hati hamba-hambanya. Mungkin selama ini aku memang sangat mencintainya. Tapi entah esok, lusa, bahkan 1000 tahun lagi, aku belum tentu akan mencintainya lagi.

Karena bagiku yang terpenting saat ini adalah pendidikan dan karirku untuk bekalku menjadi seorang ibu dan istri bagi keluargaku kelak.

Aku percaya, Tuhan sudah menakdirkan jodoh yg terbaik untukku. Dan aku percaya, Allah Maha Adil atas segala apa yang akan diberikan untuk kebutuhanku di dunia  dan akhirat. Bukan keinginanaku.


Untuk saat ini, Aku hanya bisa menjanganya dengan caraku tanpa harus memilikinya. Walaupun suatu saat nnti, ternyata dia bukan jodohku. Tapi itulah caraku mencintainya..

Sejak dulu aku selalu berdoa kepada Tuhan, jika memang bukan jodohku jauhkanlah. Jika memang dia jodohku, tolong lindungi kami dan dekatkanlah kami kepada hal-hal yang baik hingga mengucapkan janji suci kepadaMu, Tuhan.

Tuhan Maha Mengetahui, kenapa hingga detik ini aku bertahan pada pendirianku untuk selalu mencintai dalam diam tanpa satupun orang yang mengetahuinya. Bahkan untuk tidak memilikinya saat ini, Tuhanpun tau alasanku..

Bagiku, sejatinya diri ini milikNya dan akan kembali padaNya. Ku pasrahkan takdirku padaNya, dengan kuiringi usaha semampuku di dunia🍁

Tuhan..
Patah..

Patah..

Agustus 10, 2019
Air mataku sering kali jatuh akhir-akhir ini. Entah terkena debu, angin kencang, bahkan ketika bersin. Hingga aku berpikir apa aku sedang berlatih dalam kesedihan? Ah! Harusnya ga boleh berpikir seperti itu.


Lalu aku coba memperbaiki diri. Coba berpikir positif dan melakukan hal-hal yang membuat diriku juga baik. Tapi tetap saja, tetiba air mataku jatuh lagi. Sempat berpikir, aku harus pergi ke rumah sakit untuk mengeceknya. Tapi nyatanya aku keburu pergi ke kkn. Ya akhirnya sampai di tempat kkn, air mataku ttp berjatuhan. Sudahlah.. ku harap ini akan baik-baik saja.
Selalu berpikir positiv..

Tetiba dalam jangka waktu dekat ini, ku dihadiri kebahagiaan. Ya kukira aku bahagia, tapi nyatanya seperti membawa kesedihan. Aku seperti mengejar kesedihan, bukan meniggalkannya. Aku bodoh.. sangat bodoh. Sampai yg kau kejar sudah berkata dia sedang mengejar  yang lain, kau tetap saja masih bertahan? *tanya aku kepada hatiku*

Tapi hatiku menjawab *aku tak mengejarnya, bahkan aku tak bertahan atas apa yg membuat dirimu sedih wahai ragaku. Tapi aku pun tak tahu juga, kenapa aku masih bersamanya" Jawab hatiku..

Batinku menjerit "aku sakitt" hingga mataku mengeluarkan airmatanya. Ragaku berkata "sudahlah. Hatimu mulai patah sejak dulu, namun kau masih mau bertahan?" Tanya raga pada hatinya..

Hatipun tak menjawab. Dia hanya bisa berdoa pada sang pencipta. KarenaNya, rasa ini ada dan karenaNya rasa ini bisa hilang.

Aku seperti punya keluarga dalam tubuhku. Yang mencoba agar diri seorang elda aini tetap bahagia dan tertawa dalam hidupnya. Mereka yang bekerja untuk kebahagiaanku dan aku yang merasakannya. Aku bersyukur masih ada yang memahami diriku. Walau kadang tak sejalan dengan apa yang aku inginkan.

Kali ini hatiku benar-benar patah. Kucoba bangkitkan untuk tidak semakin patah agar kau tetap kokoh. Tapi tetap saja, air matamu tumpah..

Wahai sang Pemilik dunia dan seisinya, kuharap Kau bisa memberiku jalan terbaikMu. Hatiku sudah sangat hancur, sèperti bumi yang hancur atas izin PenciptaNya..


13 tahun, kamu ke mana?

April 10, 2019

pada usiaku yang sudah beranjak dewasa ini, aku masih belum menemukanmu. Kamu ke mana? Tak mencariku? Kali ini aku sedang mencarimu, tapi aku tak tau harus mencari di mana. kau begitu sulit ku temukan saat ini. Ke mana engkau? 

Pertemuan pertama kali itu, tak pernah kulupakan. Sapa manismu ketika kau berlibur ke rumah saudaramu di daerah rumahku, selalu ku ingat. Apa kabar kamu? Semoga baik-baik saja ya. Agar kita bertemu kembali. Sekarang kau bagaimana? tambah tinggi? tambah manis? tambah tampan? atau sekarang kau sudah punya pacar? hmmm..

mungkin sudah, jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku tadi. Entah kenapa beberapa hari ini, wajahmu terbayang dalam pikiranku. ada apa denganmu ? atau ada apa dengan aku? atau ada apa dengan kita? apa kau juga sedang mencariku? atau ini hanya kerinduanku saja? Ah ! begitu banyak pertanyaan malam ini untukmu.

kala itu.. kau berjalan di depan rumahku. sambil melirik ke dalam rumahku hingga akhirnya kau memberanikan diri untuk memanggil dan bertemu dengan ku. Saat itu kaget ada pesan lisan dari adikku yang sedang menyapu halaman depan. Katanya “kak, itu ada laki-laki yang nyariin kakak. Katanya mau ketemu.” Saat itu juga aku keluar dan menemuinya. Tak ku sangka, itu dirimu yang kulihat tadi pagi membawa koper ke dalam rumah temanku (saudaramu). Saat itu kau sedang membawa es ditangan kananmu dan selembar surat kecil yang kau berikan padaku. Ya awal pertemuan kita, kau bungkus dengan surat manismu.

Aku yang merasa bahwa ini hanya kesenangan sesaat pada masa itu, nyatanya hingga detik ini masih ku cari dirimu. Kupikir itu hanya cinta monyet pada zamannya. Kalian mau tau isi suratnya? Jangan nanti kalian iri hehe.. apalagi yang jomblo. Bayangkan, aku kelas 3 SD sudah merasakan butiran cinta, walau hanya sebatas cinta monyet haha. Suratnya gatau sekarang di mana. Wajarlah udah 13 tahun yang lalu itu.

Setelah kejadian pemberian surat itu dan aku membacanya, esokkan harinya aku pergi bermain bersama dia selama libur
an sekolah. Kalian tau kan liburan sekolah itu 2 minggu? Iya sebanyak itulah aku bersamanya setiap hari. Sampai akhirnya hari sekolah tiba dan dia pulang ke rumahnya. Berakhirnya liburan kala itu membuat aku sedih. Sedih tak seperti biasanya. Aku melihat dia membawa kopernya dan menaiki mobil yang berisi keluarganya, saat itu juga aku berpisah dengannya. Tanpa satu katapun, dia pergi meninggalkanku.

Saat itu aku merasakan kehilangannya. Kehilangan sosok laki-laki yang membuat aku semangat tiap paginya.

Besok lagi ya...
To be continue.


Kegalauan Seorang Jomblo

April 03, 2019

Kegalauan Seorang Jomblo


Malam itu datang, di mana ada seorang gadis yang berumur 20 tahun harus memutuskan karirnya selama beberapa tahun ke depan. Sebelumnya gadis ini dikenal sebagai perempuan kuat. Dia berktifitas di mana-mana. Menjadi seorang pemimpin di beberapa wilayah hingga akhirnya membuat dia ingin memutuskan untuk berhenti sebentar dalam dunia organisasi. Gadis manis ini sebenarnya berat untuk memutuskan seperti itu. Tapi apalah daya, gadis kelahiran Jakarta ini memang sudah jenuh dengan aktifitasnya selama 2 tahun terakhir ini. Dia memutuskan untuk berkarya dalam menulis.

Tak lama ketika dia ingin memutuskan untuk berkarya dalam bidang nulis, dia diterima kelas menulis disalah satu media terbesar di Indonesia. Saat itu keputusan dia semakin bulat untuk meninggalkan dunia organisasi untuk beberapa tahun ke depan. Baginya menghilangkan rasa bosan dan jenuh itu tak harus berhenti dalam dunia karir, tapi coba dengan hal yang baru agar tetap produktif. Akhirnya dia memilih berkarya dalam menulis dan meninggalkan dunia organisasi untuk beberapa tahun ke depan.

Gadis ini menjalankan tugasnya sebagai seorang penulis. Setiap hari dia harus membaca beberapa buku, mencari berita, membuat berita, dan menghadiri acara-acara yang ada di Jakarta untuk diliput. Kebahagiaan yang luar biasa didapat oleh gadis itu. Mencoba dunia barunya sampai lupa dengan apa yang diperbuatnya dahulu. Ya.. gadis ini lupa bahwasannya dulu ia lahir di dunia organisasi. Ada beberapa yang ia tanam di dunia organisasi dan seharusnya ia tidak tinggalkan. Ketika dipertengahan jalan dalam karir menulis, dia mengingat sesuatu dalam handponenya. Ternyata ada beberapa orang yang menunggunya untuk bicara pada dia.

Langkahnyapun berhenti seketika, hatinya bergetar serasa ada yang memanggilnya dalam doa. Perjalanannya sudah hampir selesai untuk dia menjadi seorang penulis. Namun hatinya berkata, kembalilah sebentar untuk menengok. Agar kau tenang menjalani dunia barumu. Ketika itu sang gadis manispun kembali. Nyatanya hal yang tak terduga datang. Kebencian, kekecewan, kesedihan, kemarahan menghampiri dia. Gadis ini diam dan bingung apa yang harus dia lakukan saat itu. Keputusan yang ia ambil sepertinya kesalahan yang fatal. 

Hancur dan sakit yang dirasakannya saat itu. Melihat semua orang yang menyayanginya berubah menjadi tidak baik terhadapnya. Menurutnya semuanya suda berjalan hampir sempurna, walau banyak hal yang tak terduga terjadi. Baginya hidup ada pilihan. Ketika kita harus memilih, kita harus sanggup mengambil resikonya. Ya ini lah resiko dari keputusan yang telah diambil oleh gadis itu. Dibenci, dijauhi, didiamkan, dan lain-lain.

Hidup memang harus seperti itu. Tidak melulu tentang kebahagiaan, tapi juga harus ada kesedihan. Agar kita belajar bagaimana pahit manisnya kehidupan.
Gadis itu akhirnya berjalan sendiri dalam dunia barunya. Mengulang kembali berkenalan dengan orang-orang baru dalam dunia menulis dan mencoba beradaptasi kembali dengan lingkungan barunya. Hampir 6 bulan lamanya ia mencoba dunia baru, tapi tetap rasa kesendirian itu selalu hadir dalam hari-harinya. Hal-hal yang dilakuinnya selama 2 tahun lalu sangat berbeda dengan sekarang. Biasa dia pulang rapat hingga subuh, berkeliling kota untuk menghadiri acara organisasi, berkelana dengan para pejabat pemerintahan dan kampus, kumpul bersama hanya untuk mengevaluasi hari-hari bersama tim organisasinya, dan saat ini ia hanya pergi ke kampus, pulang, buat tulisan, lalu tidur. Hanya itu yang dilakukan saat ini dan entah kapan akan bertahan seperti ini.

Padahal di dunia baru yang sekarang, ia bisa berpola hidup sehat, makan dengan teratur, tidur cukup, bisa refreshing ke mall atau liburan ke luar kota, kumpul bareng keluarga setiap hari, dan lain-lain. Ia hanya risih melihat orang-orang disekitarnya sibuk organisasi sana-sini tapi dia hanya diam. Ingin terjun kembali dia tak mau lagi, karena itu yang sudah ia putuskan untuk beberapa tahun ke depan. Saat ini ia sendiri, menikmati hidupnya yang sepi, tanpa ada yang menemani.


Gadis manis itupun bingung dan entah apa yang ingin ia lakukan kedepannya selanjutnya. Hal yang ia inginkan sudah tercapai. Suatu ketika ia berjalan ditempat yang ramai, berisi orang-orang organisasi yang sedang kumpul untuk membicarakan hal apa yang dilakukan selanjutnya. Saat itu rama seramainya orang yang punya hajatan. Tapi nyatanya Gadis manis itu tetap merasa sendiri dalam keramaian. Karena ia seperti sudah tak mengen
al dunianya yang dulu..

TO BE CONTINUE...
Silakan berikan saran untuk si Gadis Manis itu ya dikolom komentar.
Biar gadis itu tiak galau lagi dan bisa tersenyum manis kembaliJ
Btw kalian boleh banget komentar tentang apa yang kalian dapat dari cerita ini atau memberikan pertanyaan kepada sang penulis. Silakan isi kolom komentar ya!
Terima kasih sudah membaca, tunggu cerita selanjutnya ya!

Halo, Saya Elda!

Januari 05, 2019


Halo, Saya Elda!
            Pada suatu hari, ada seorang ibu yang sedang ingin melahirkan anaknya. Suaminya yang gagah menggendong sang istri ke rumah sakit agar dapat melahirkan anak mereka di sana. Tepat pukul lima sore anak yang cantik dan mungil itu hadir ke dunia. Ayahnya memberi nama Elda Aini. Dia adalah aku. Sosok perempuan kecil cantik yang ditunggu-tunggu kehadirannya di dunia oleh orangtuaku. Aku lahir dari seorang ibu yang sangat cantik dan baik. Aku harap bisa menjadi seperti ibuku dan kuat seperti ayahku.
Saat ini  aku sudah berumur 20 tahun menjadi seorang mahasiswa disalah satu universitas di Indonesia. Aku semester lima jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia UIN Jakarta. Aku tinggal di daerah Jakarta Barat, kecamatan Kebon Jeruk. Jakarta adalah tempat kelahiran saya pada 17 Juli 1998. Berat badan saya 57 Kg dan tinggi saya sekitar 155cm. Saya beragama Islam.
            Aku mempunyai empat bersaudara, tiga perempuan dan satu laki-laki. Aku adalah anak pertama. Kami dari keluarga betawi asli karena lahir dan tinggal di Jakarta. Aku suka sekali makanan-makanan dari betawi. Makanan yang paling aku suka adalah nasi uduk. Mama sangat suka memasak nasi uduk di rumah, apalagi saat perayaan ulang tahun ku.
Namun semenjak kuliah, aku tinggal di daerah kampus atau biasa disebut ngekost. Aku ngeskost di sana sudah hampir dua tahun. Suka sedih kalau rindu mama dan keluarga, karena memang baru dua tahun terakhir ini ga setiap hari di rumah. Aku berpikir bahwasannya diriku semakin hari semakin dewasa. Jadi memang harus bisa melatih diri ini untuk mandiri.
 Hobyku saat ini adalah menulis dan berbicara. Aku suka menulis di media sosial dan blog pribadiku. Aku juga suka berbicara di depan atau biasa disebut dengan master of ceremony. Kemudian aku aktif diberbagai organisasi di kampus dan di wilayah rumah. Kata mama memang aku dari kecil sangat aktif jadi saat dewassa ini ketka melihat anak gadisnya sibuk dan suka pergi ke mana-mana, mamaku sudah tidak khawatir.
Pesan mama hanya satu saat aku tidak berada di sampingnya, yaitu jangan pernah tinggalkan solat lima waktu kapanpun dan di manapun elda berada. Pesan itu selalu ku ingat dalam pikiran dan ku tanamkan dalam hati. Karena kata mama, modal untuk bahagia dunia akhirat adalah patuh kepada Allah Swt. sudah dulu ya... sampai jumpa lagi... J